HTML5 membuat pengembang tinggalkan aplikasi native?
Berakhirnya era toko aplikasi tertutup mungkin sudah terlihat. Tahun ini sejumlah sistem operasi mobile baru dijadwalkan untuk keluar - diantaranya Firefox OS, TIZEN dan Ubuntu - dan apa yang penting adalah bahwa semuanya open source, mendukung aplikasi HTML5.
Menurut bMobilized, perusahaan otomatisasi situs mobile, HTML5 adalah teknologi yang relatif baru yang memungkinkan perusahaan untuk membangun aplikasi berbasis web yang dapat dibuka pada browser standar pada perangkat apapun, termasuk smartphone dan tablet. Aplikasi native, di sisi lain, dapat ditemukan di toko aplikasi Apple App Store atau Google Play, dengan masing-masing OS mengklaim memiliki ekosistem aplikasi yang lebih kaya dan lebih banyak pengembang yang mendukungnya.
Saat ini Apple iOS dan Google Android mengontrol 90 persen dari pasar OS mobile sehingga pengembang sebagian besar memilih untuk membuat aplikasi native untuk kedua platform ini. Tetapi menurut MIT Technology Review, dengan pengenalan Firefox OS, TIZEN dan Ubuntu - yang semuanya mendukung aplikasi HTML5 - pengembang dapat dengan mudah memporting aplikasi mereka diantara platform yang berbeda tanpa persetujuan dari sebuah toko aplikasi manapun. Hal ini tentu saja menyebabkan keuntungan yang lebih cepat untuk pengembang dan biaya yang lebih rendah bagi pengguna yang ingin membuat situs mobile.
Business Insider juga memprediksi bahwa HTML5 yang pada akhirnya akan menang, dan inilah alasannya:
- Lebih murah untuk membuat aplikasi HTML5 daripada aplikasi native. Meskipun tampaknya bahwa aplikasi native lebih baik daripada HTML5 pada banyak hal, namun HTML5 terus membaik. Seiring waktu, teknologi HTML5 yang lebih baru dan lebih hemat biaya akan menangkap pangsa yang lebih besar dari pasar. Hal ini secara signifikan juga dipicu lebih cepat dan mudahnya untuk membuat situs HTML5 mobile dari aplikasi native. Bahkan menurut sebuah studi oleh Kinvey dan AYTM, dibutuhkan waktu 18 minggu secara keseluruhan untuk pengembangan dalam membuat aplikasi iOS atau Android. Sementara disisi lain, membangun situs mobile atau aplikasi HTML5 hanya membutuhkan waktu beberapa minggu saja.
- Monetisasi. beberapa iklan berbasis web yang ada saat ini - baik interaktif atau statis - sudah didukung oleh situs mobile berbasis HTML5. Ini berarti ada ruang yang jauh lebih besar dari pengiklan yang mencoba untuk membayar untuk ruang iklan, sementara sistem iklan untuk aplikasi native masih berjuang dengan mendapatkan pengiklan yang cukup.
0 komentar: